MANAJEMEN SDM & PENYUSUNAN PERSONALIA
ORGANISASI
Manajemen SDM adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan SDM agar tercapai
berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat (Flippo)
Pendekatan Dalam SDM :
•
Manusia sebagai faktor produksi dikembangankan oleh f.w.
Taylor yang memandang manusia sebagai faktor produksi, sama dengan
faktor produksi yang lain .
•
Paternalistik ; pimpinan memperlakukan
karyawannya sebagai anak, fungsi pimpinan disini sangat dominan.
•
Sistem sosial : manusia dipandang sebagai makhluk sosial: mempunyai rasa
sayang, benci, interaksi antar
manusia dan sebagainya. Dalam hal ini bawahan harus diperlakukan sebagai manusia ilmu
psikologi sangat dominan dalam hal ini pendekatan ini sampai sekarang
banyak digunakan dan akan selalu berkembang.
•
Pendekatan
diagnosis merupakan pengembangan dari no. 3. Dalam pendekatan ini harus dimulai
dari melakukan assesment terhadap kondisi yang ada. Kedua kita harus cek lagi keadaan
organisasi / perusahaan, dan yang ketiga bagaimana kondisi karyawan pada saat ini
Penyusunan
Personalia
adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan,
pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.(T.H. Handoko,
2001)
Proses Penyusunan Personalia
1.
Perencanaan
sumber daya manusia, yang dirancang untuk menjamin keajegan dan pemenuhan kebutuhan
personalia organisasi.
2.
Penarikan, yang
berhubungan dengan pengadaan calon-calon personalia segaris dengan rencana
sumber daya manusia.
3.
Seleksi,
mencakup penilaian dan pemilihan di antara calon-calon personalia.
4.
Pengenalan dan
orientasi, yang dirancang untuk membantu individu-individu yang terpilih
penyesuaikan diri dengan lancar dalam organisasi.
5.
Latihan dan
pengembangan, program ini bertujuan meningkatkan kemampuan perseorangan dan
kelompok untuk mendorong efektivitas organisasi.
6.
Penilaian
Pelaksanaan kerja, dilakukan dengan membandingkan antara pelaksanaan kerja
perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi
posisi tersebut.
7.
Pemberian balas
jasa dan penghargaan, yang disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan
kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan datang.
8.
Perencanaan dan
pengembangan karier, yang mencakup transfer (promosi, demosi atau lateral),
penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian atau pensiun.
Seleksi personalia
1.
Wawancara pendahuluan
2.
Pengumpulan data-data pribadi (biografis).
3.
Pengujian (testing).
4.
Wawancara yang lebih mendalam.
5.
Pemeriksaan referensi-referensi prestasi.
6.
Pemeriksaan
kesehatan.
7.
Keputusan
pribadi.
8.
Orientasi
jabatan (Flippo, dalam Heidjrachman &
Suad Husnan, 2000)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Prestasi/Kinerja Karyawan
1.
Latar belakang
pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk menunjukkan apa yang
telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu.
2.
Bakat dan minat
(aptitude and interest ), untuk memperkirakan minat dan
kapasitas/kemampuan seseorang.
3.
Sikap dan
kebutuhan (attitudes and needs), untuk meramalkan tanggungjawab dan
wewenang seseorang.
4.
Kemampuan-kemampuan
analitis dan manipulatif, untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan
penganalisaan.
5.
Ketrampilan dan
kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-aspek
teknik,pekerjaan.
6.
Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik seseorang dalam
pelaksanaan pekerjaan
Orientasi Karyawan
Baru
•
Tahap orientasi
(kadang-kadang dikenal sebagai tahap induksi) merupakan kegiatan pengenalan dan
penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.
•
Proses ini
merupakan proses yang penting karena suatu pekerjaan baru adalah sulit dan
penyebab frustrasi bagi karyawan baru. Karyawan baru tersebut mungkin memenuhi
syarat bagi suatu pekerjaan/jabatan, tetapi situasi baru adalah berbeda dan
asing, serta proses orientasi yang jelek dapat memadamkan antusiasme dan usaha
mulai dari permulaan. Sekitar separo perputaran tenaga kerja terjadi selama periode pembayaran
pertama
Latihan &
Pengembangan
Tujuan adalah untuk memperbaiki
efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil kerja yang telah
ditetapkan. Peningkatan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan
(training) dan/atau pengembangan (development). Latihan dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan ketrampilan-ketrampilan dan teknik-tekmk pelaksanaan
pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Pengembangan mempunyai ruang lingkup
lebih luas dalam pengembangan dan peningkatan kemampuan, sikap dan sifat-sifat
kepribadian
Pemberian
Kompensasi
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial
sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator
untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang (Handoko, 2001).
Tujuan Kompensasi
1.
mempertahankan sumber daya manusia
2.
memperoleh sumber daya yang kualified
3.
menjamin
keadilan
4.
menghargai
perilaku yang diinginkan
5.
mengendalikan
biaya-biaya
6.
memenuhi
peraturan-peraturan legal
Program-program penyediaan kompensasi
dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu (Handoko, 2001)
–
Pertama, pembayaran upah untuk waktu tidak bekerja, yaitu
periode-periode waktu bilamana karyawan tidak bekerja tetapi tetap
dibayar. Hal ini terdiri dari :
•
Istirahat On-the-job (periode istirahat, periode makan dan periode waktu cuci
atau ganti pakaian).
•
Hari-hari sakit
•
Liburan dan cuti
•
Alasan-alasan lain
–
Kedua, perlindungan
ekonomis terhadap bahaya
•
Jaminan pembayaran gaji dalam jumlah tertentu selama satu periode
•
Rencana pensiun
•
Tunjangan hari tua
•
Tunjangan pengobatan
•
Pembentukan koperasi atau yayasan yang mengelola kredit karyawan
–
Ketiga,
program-program pelayanan karyawan
•
Program rekreasi
•
Cafetaria
•
Perumahan
•
Bea siswa pendidikan
•
Fasilitas pembelian
•
Konseling
–
Keempat, pembayaran kompensasi yang
ditetapkan secara legal
•
Undang-undang tentang keselamatan kerja
• Peraturan
pemerintah tentang pemberian kompensasi bagi yang cacat karena kecelakaan di
tempat kerja, pemberian pesangon bagi karyawan yang diputus hubungan kerja dan
pembayaran asuransi karyawanSumber : http://accountingiismylife.blogspot.com/2013/01/manajemen-sdm-penyusunan-personalia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar