Kamis, 05 Juni 2014

Tugas Kelompok 2

Tingkatan Manajemen

Tugas Dan Kebijakan Manajemen

Tingkatan Manajemen (Manajemen Level).
  • Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan : Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
  • Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.
  • Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Tugas Manajemen
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke atas:
  • Manejemen lini pertama (first-line management),
Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi serta bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman). Pada tingkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, artinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
  • Manajemen tingkat menengah (middle management)
Manajemen menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya.Manajemen menengah harus memiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajemen menengah bertanggung jawab melaksanakan rencana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
  • Manajemen puncak (top management)
Dikenal pula dengan istilah executive officer. Manajer Puncak bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan serta bertaggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer),Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya:
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan :
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.
Keterampilan Manajer
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer:
1. Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2. Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain.
3. Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan.
4. Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu.

Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5]
1. Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. ada tujuan yang hendak dicapai,
2. ada pemimpin (atasan),
3. ada yang dipimpin (bawahan),
4. ada kerja sama.
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari:
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting.
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis.
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha.
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda.
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari:
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas)
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah)
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah).
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management.
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.

Sumber: 


Tugas Individu - The Unmanaged Company

THE UNMANAGED COMPANY
(PERUSAHAAN TANPA PENGELOLAAN)

Beberapa minggu sebelum lulus dari sekolah bisnis, Pablo Cervantes memulai pencarian kerjanya di daerah San Diego, California. Ketika ia sedang membaca iklan baris, matanya tertuju pada suatu iklan tertentu.
Dicari seorang pekerja keras, enerjik untuk bergabung ke sebuah perusahaan yang baru terbentuk di bidang pembuangan Limbah. Kami mengantisipasi pertumbuhan 500 persen dalam beberapa tahun pertama. Orang yang bergabung bersama perusahaan kami harus melupakan soal batasan dan peranan yang mengekang yang ada di kebanyakan perusahaan. Tulis data diri anda dan kirim ke PO Box 7654.

Berpikir “Apa bisa aku kehilangan?” Cervantes langsung mengirim surat dan resume-nya. Secara sangat mengejutkan, ia menerima sebuah panggilan telepon seminggu setelahnya. Marty Berg, sang penelepon, berkata bahwa ia

selaku perwakilan dari Solar Waste dan akan sangat senang untuk menemui dirinya. Keduanya mengatur waktu yang tepat. Cervantes mengikuti petunjuk ke sebuah bangunan berbatako di suatu daerah pinggiran kota.

Berg mengantar Cervantes ke sudut sebuah bangunan yang sebenarnya adalah sebuah gedung kosong. Mereka masing-masing duduk di sebuah kursi tua yang letaknya berdekatan dengan meja kerja. “Jangan tertipu oleh penampilannya” ujar Berg. “Kita sedang mengerjakan sesuatu yang besar di sini. Kami punya kontrak satu juta dollar di muka dengan sebuah eksperimen baru pembuangan limbah padat dengan menggunakan energi matahari. Ini adalah sebuah terobosan untuk masa depan. Iklan bilang bahwa kami mengharapkan pertumbuhan 500 persen dalam beberapa tahun pertama kami. Tapi itu hanyalah sebuah perkiraan sederhana saja.  Salah satu pendiri dari perusahaan ini adalah seorang yang jenius dalam bidang sains. Dia pikir ia telah menemukan cara yang tepat untuk menanggulangi masalah pembuangan limbah di iklim yang cerah.”

“Kedengarannya bagus untukku” ujar Cervantes. “Tapi, bidang pekerjaan apa yang sedang anda pikirkan? Saya punya latar belakang bisnis. Saya bisa menjual. Saya bisa memecahkan masalah. Saya bisa membantu anda dalam mengelola perusahaan ini. Kemampuan seperti apakah yang sedang anda cari? Dan apa jabatan saya nanti?”

Dengan sebuah senyuman, Berg menatap Cervantes lalu berkata “Pablo, itulah tadi yang kami maksudkan dalan iklan. Solar Waste tidak mengenal perpangkatan kerja, tidak ada deskripsi dalam suatu pekerjaan dan tidak ada tingkatan manajemen. Kita semua akan saling bekerja sama  dan melakukan apa saja yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Anda harus membuang jauh-jauh pola pikir anda mengenai teori organisasi klasik untuk bekerja di sini.”

“Jadi maksud anda, anda berusaha untuk mencapai target kontrak satu juta dollar tanpa melakukan perencanaan apapun, tanpa pengorganisasian, tanpa kepemimpinan dan tanpa pengendalian?”
“Sekarang anda sudah paham. Di sini tidak ada lagi yang namanya organisasi tradisional. Kita akan bekerja layaknya kelompok dan melakukan apa yang perlu diselesaikan.”

“Tapi bisakah setidaknya anda beritahu seperti apakah jabatan saya nanti?” pinta Cervantes. “Akankah saya menjadi manager? Tenaga penjualan? Atau seorang spesialis?”

“Nah itu dia!” sahut Berg.  “Pangkat-pangkat macam itu tidak akan relevan di dalam kepeloporan perusahaan kecil ini. Kita mencari ambisi dan bakat. Kita mempunyai suatu produk yang tidak umum untuk ditawarkan kepada masyarakat, jadi kami ingin sebuah perusahaan yang tidak konvensional untuk menjalankan misi kami. Tidak seorang pun yang akan kami beri kedudukan tetap. “

“Oke, aku mengerti maksud anda. Tapi bagaimana soal gaji awal saya di Solar Waste? Berapa kira-kira?”
“Itu semua tergantung dari standar yang anda tetapkan dan berapa jumlah uang yang kami punya untuk dibayarkan kepada semua orang di perusahaan ini. Kita tidak membayar siapapun dengan upah tetap tiap bulannya.  Jadi,itu tergantung dari seberapa besar konstribusi mereka dan  seberapa banyak pekerjaan yang kami tangani.”

Disini lah, telepon Berg berdering. Setelah mengobrol sebentar. Berg berkata “Saya harus mengurus keadaan darurat sekarang. Bisakah Anda kembali dalam dua puluh menit? Setelahnya anda bisa menemui Salah satu pendiri Solar Waste. Aku melihat beberapa kemungkinan di sini. Aku tahu dia akan sangat senang untuk bertemu dengan anda.”

Cervantes berjalan menyeberangi jalan untuk membeli sekaleng minuman ringan dari sebuah mesin penjual otomatis di sebuah bengkel. Ia berpikir, “Haruskan aku naik ke mobilku dan pulang? Atau haruskah aku melihat lebih jauh lagi akan kesempatan yang besar ini?”


Kasus Pertanyaan:

1. Apa pendapat Anda tentang filosofi manajemen Solar Waste

Saya pikir filosofi manajemen mereka tidak cukup baik. Dengan kata lain ada beberapa poin-poin yang memang ada positif nya seperti kesetaraan jabatan para pekerja nya dengan kata lain tidak ada tekanan dari atasan. Tidak cukup seperti itu saja, kita juga harus berpikir jangka panjang bahwa di sisi lain ada dampak dengan tidak ada nya pemimpin, manajer, atau seseorang yang mengendalikan perusahaan itu maka kita tidak akan tahu tentang bagaimana dan dengan siapa kita terintegrasi ke dalam pekerjaan kita. Dan sudah pasti kurang adanya bimbingan dan pengawasan dalam perusahaan tersebut.


2. Apakah struktur organisasi yang di pikirkan Marty Berg akan bekerja? Mengapa atau mengapa tidak?

Tidak, tidak akan. Karena, tanpa kepemimpinan dan manajerial terang-terangan dalam struktur organisasi mereka, itu meragukan bahwa perusahaan dapat bekerja di tujuan.


3. Dari sudut pandang Anda, adalah Marty Berg menggambarkan sebuah utopia atau lubang ular? Jelaskan alasan Anda!

Menurut Filosofi nya, Marty Berg mencoba untuk menggambarkan Utopia. Dia mencoba untuk membuat sebuah perusahaan tanpa bos, pemimpin, atau manajer yang memimpin dan mengelola Anda dalam pekerjaan Anda, kesetaraan di antara semua orang di perusahaan tanpa keadaan batas antara bos dan karyawan, sehingga semua orang bahagia dan tidak dibebani dengan tekanan dari bos. Ini sangat utopist, bukan?


4. Apa yang harus Pablo Cervantes lakukan setelah ia selesai minuman ringan nya

Jika saya Pablo, aku lebih suka untuk berpikir lagi dan membawanya ke dipertimbangkan sebelum saya menerima pekerjaan itu. Banyak hal yang harus ke Pablo waspada terhadap perusahaan.
Pertama, lokasi kantor pusat adalah pada bangunan yang ditinggalkan di wilayah berumbai kota. Apakah itu aneh? Sepertinya mereka mencoba untuk menghindari eksistensi mereka dari masyarakat. Jika mereka sebuah perusahaan normal, Mengapa mereka melakukan hal seperti itu? Mengatur markas mereka di pusat kota ini lebih masuk akal.
Kedua, visi perusahaan adalah tidak jelas. Kebenaran proyek perusahaan dipertanyakan.
Dan yang ketiga adalah tentang uang. Mereka mengatakan bahwa terutama Pablo upah / gaji sebagian besar tergantung pada pekerjaan yang perusahaan masuk Dengan kata lain, mereka tidak memiliki standar gaji dan hanya datang ketika Anda mendapatkan pekerjaan. Jadi mari kita mengatakan bahwa Pablo telah bekerja untuk perusahaan dan setelah dua bulan bekerja, perusahaan tidak mendapatkan proyek apa pun. Jadi, Pablo tidak dibayar dalam jangka waktu tersebut.

Rabu, 07 Mei 2014

Ciri-ciri Organisasi

          Dalam suatu Organisasi mempunyai ciri-ciri suatu organisasi.hal inilah yang secara tulisan menggambarkan bagaimana suatu organisasi tersebut hidup dan berkembang.Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah:
1.      Adanya kommponen(atasan dan bawahan)
2.      Adanya kerjasama(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
3.      Adanya tujuan yang ingin dicapai/maksud dari organisasi dibentuk
4.      Adanya sasaran biasanya dibuat dulu rancangannya
5.      Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
6.      Adanya pendeglasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok,yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih,atau organisai adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama,Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antar kelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

SUMBER:
 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/1931283-ciri-ciri-organisasi/#ixzz1sSrSway3

Bentuk-bentuk Organisasi

         Dalam suatu Organisasi terdapat aturan atau adab yang dipakai sesuai dengan kondisi organisasi itu.Nah dalam organisasi terdapat beberapa bentuk yaitu seperti dibawah ini,sehingga kita bisa menentukan bentuk organisasi mana yang kita pakai.
Tipe Organisasi
Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam-macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik. Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus. Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut:
1. Piramida Mendatar(Flat)
Mempuanyai ciri-ciri diantaranya:
Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil, di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
2. Piramida Terbalik
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.
3. Tipe Kerucut
Tipe organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
Rentang kendali sempit.
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi diantaranya:
Bentuk organisasi staff
Bentuk organisasi lini
Bentuk organisasi fungsional
Bentuk organisasi fungsional dan lini
Bentuk organisasi fungsional dan staff
Bentuk organisasi lini dan staff
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Elemen struktur organisasi adalah sebagai berikut:
Spesialisasi pekerjaan, sejauh mana pekerjaan dalam organisasi di bagi-bagi dalam beberapa bidang.
Departementalisasi, dasar yang di pakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama.
Rantai komando, garis wewenang yang tanpa putus membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah.
Rentang kendali, jumlah bawahan yang dapat di kendalikan secara efisien.
Sentralisasi dan desentralisasi, sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titiik.
Formalisasi, sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Faktor penentu struktur organisasi:
Strategi, Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Teknologi, Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
Ukuran organisasi, Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
Lingkungan, Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.
 SUMBER:
http://iwakbakar.wordpress.com/2011/12/13/tipe-bentuk-struktur-organisasi/

Pentingnya Pengertian Tujuan Organisasi

          Dalam suatu organisasi tujuan merupakan hal utama dalam suatu organisasi.Seperti pengertiannya bahwa suatu wadah yang menampung dimana orang berkumpul dan bekerjasama dalam mencapai sesuatu.dari situ sudah dapat kita ambil intisarinya yang utamanya adalah pencapaian tujuan.Menetapkan tujuan organisasi memberikan arah dan menghindarkan organisasi dari kekacauan,karna akan terstruktur.Tujuan dapat membantu memotivasi anggota dengan mengkomunikasikan apa organisasi ini berjuang untuk serta menyediakan dasar mengakui prestasi dan keberhasilan.Organisasi yang tujuan ditetapkan lebih efektif dalam merekrut anggota.Dalam tujuan organisasi terdapat 3 tingkatan.
1.      Tujuan atau Misi adalah umum,pernyataan luas yang menceritakan mengapa organisi itu ada.biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering pernyataan pertama dalam konstitusi
2.      Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang organisasi ingin dicapai,yang berasal dari tujuan ataupun misi.Tujuan adalah ujung kearah mana usaha anda yang akan diarahkan dan sering berubah dari panjang untuk istilah atau tahun ke tahun,tergantung pada sifat kelompok
3.      Tujuan adalah deskripsi dari apa yang harus dilakukan,berasal dari tujua,spesifik yang jelas laporan tugas terukur yang akan dicapi sebagai langkah kearah menjacapi tujuan.
Mereka berifat jangka pendek dan memiliki batas waktu.Menetapkan tujuan bersama adalah tatap menjadi sebuah tujuan kelompok.hal ini menciptakan banyak hasil yang positif karena orang akan mendukung dan bertanggung jawab untuk apa yang akan meraka menciptakan.
Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.
Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
1.      Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
2.      Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya

     2 unsur penting tujuan adalah :
·         Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
·         Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan

    Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.
  Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi:
1.      Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2.      Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3.      Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4.      Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5.      Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi
   Tipe-Tipe Tujuan
     Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan menurut “sudut pandangan mereka yang berkepantingan” , yakni :
1.      Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2.      Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3.      Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4.      Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik barang- barang / jasa-jasa produksi
5.      Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
  Proses Penetapan Tujuan
    Merupakan usaha untuk menciptakan nilai-nilai tertentu melalui berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan organisasi. 6 Unsur dasar yang melatarbelakangi penetapan tujuan organisasi adalah :
1.      Barang dan jasa yang diproduksi organisasi akan dapat memberikan berbagai manfaat, paling sedikit sama dengan harganya
2.      Barang dan jasa dapat memuaskankebutuhan konsumen/ langganan
3.      Teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan barang dan jasa dengan biaya dan kualitas bersaing
4.      Kerja keras dan dukungan seluruh sumber dayanya, organisasi dapat beroperasi dengan baik
5.      Pelayanan manajemen akan memberikan public image yang mengguntungkan, sehingga mereka bersedia menanamkan modal dan menyumbangkan tenaganya untuk membantu sukses organisasi
6.      Perusahaan mempunyai konsep diri (self concept) yang dapat dikomunikasikan dan ditularkan kepada para karyawan dan pemegang saham organisasi.
Bidang-bidang Tujuan
       Peter Drucker dan GE mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus menetapkan tujuan yaitu sebagai berikut:
1.      Posisi Pasar
2.      Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan keuangan) dengan keluaran organisasi
3.      Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku
4.      Profitabilitas
5.      Inovasi
6.      Prestasi dan Sikap Karyawan
7.      Prestasi dan Pengembangan Manajer
8.      Tanggung Jawab Sosial dan Publik
   
Kebutuhan Penyeimbangan Tujuan
         Hampir semua organisasi mempunyai serangkaian tujuan yang berganda untuk memnihi permintaan “trade off” dari berbagai pihak berkepentingan yang terlibat dalam operasi organisasi. Akibatnya, sering menimbulkan konflik antara pihak-pihak tersebut. Dalam proses pencapaian tujuan, manajemen harus menentukan keseimbangan / campuran optimum tujuan-tujuan dam memadukan berbagai kepentingan pihak-pihak yang terlibat dalam organisasi.
   Perumusan Tujuan
   Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam operasi organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua pihak / himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi .
Agar perumusan tujuan efektif manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagao berikut :
1.      Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
2.      Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah
3.      Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal
4.      Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi
5.      Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat oleh
         pelaksana
6.      Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum
7.      Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.


SUMBER:
http://luffybersahabat.blog.com/2011/01/19/tujuan-organisasi/
http://guekemal.wordpress.com/2010/11/15/misi-dan-tujuan-organisasi/

STRUKTUR DAN SKEMA ORGANISASI

Struktur atau Skema Organisasi

          Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan ,sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung,yang apabila setiap bagian dapat dikeloladengan baik maka organisasi tersebutpun akan ikut membaik.sedangkan
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi
tersebut,lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi.tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :

1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.

2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.


3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”


SUMBER:
http://tangkaslubis.blogspot.com/2010/10/struktur-dan-skema-organisasi.html

Organisasi dan Tujuan Organisasi Perusahaan

PENGERTIAN ORGANISASI

            Organisasi adalah system/sekumpulan orang – orang yang berkerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang berkerjasama secara tertentu untuk bersama – sama mencapai tujuan tertentu.
           
      Dalam aktivitas organisasi kepemimpinan merupakan konsep dan praktek yang tidak dapat ditinggalkan. Kepemimpinan yang efektif dalam mengelola (manajemen) aktivitas organisasi dapat mempengaruhi :

Moral dan kepuasan anggota

 Keamanan, kualitas kehidupan kerja dan

Prestasi organisasi

     Dalam kepemimpinan yang efektif dapat menggerakan seluruh anggota organisasi untuk menjalankan tanggung jawabnya masing – masing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh proses kepemimpinan yang efektif. Untuk membantu mempermudah dalam memahami konsep kepemimpinan, berikut ini beberapa pendapat para ahli yang telah mengkaji kepemimpinan dalam aktivitas organisasi :

Organisasi menurut Stoner, bahwa Organisasi adalah suatu pola hubungan – hubungan yang melalui mana orang – orang dibawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.

Organisasi menurut James D. Mooney (1974), mengemukakan bahwa Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

 Organisasi menurut Chester I. Bernard, berpendapat bahwa Organisasi adalah merupakan suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

 Organisasi menurut Stephen P. Robbins, menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) social yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi.

Organisasi menurut Kotter (Robbins, 2003:40), Kepemimpinan pada dasarnya kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok kea rah tercapainya tujuan.

Organisasi menurut Joseph C Rost (Safaria, 2005:3), Kepemimpinan adalah sebuah hubungan saling mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama.
   
    Dari berbagai pendapat diatas secara garis besar kita dapat memperoleh gambaran tentang kepemimpinan dalam konteks organisasi.

2.   Mengapa pentingnya Teori organisasi.?

        Dari definisinya, organisasi merupakan wadah bagi sekelompok individu untuk berinteraksi dalam wewenang tertentu. Manusia sebagai makhluk sosial tak urung untuk menciptakan kelompok-kelompok yang mengusung pada pengorganisasian demi mencapai tujuan tertentu. Dengan mempelajari teori organisasi umum, seseorang akan lebih memahami bagaimana ia harus menempatkan diri ketika berkecimpung dalam suatu ikatan organisasi. Karena di dalam organisasi tersebut terdapat beberapa aspek pendukung guna memenuhi tujuan bersama sekumpulan orang yang terikat di dalamnya. Dengan kata lain, teori organisasi umum membimbing sekumpulan orang dalam suatu organisasi untuk berpendapat, menciptakan visi, misi, sistem, dan program, juga untuk menganalisa dan mengevaluasinya kembali demi keberhasilan pencapaian tujuan dibentuknya organisasi tersebut.

Penerbit : Suharsono, Universitas Atma Jaya, 2012, Jakarta
Penyunting : Martin Renwarin
Jl. Jenderal Sudirman Kav.51
Jakarta 12930 Indonesia
 
3. Pengalaman berorganisasi
            Waktu sekolah dulu,  saya pernah mengikuti salah satu organisasi yaitu organisasi Karang taruna. Yang terdapat di daerah tempat tinggal saya. Memang saya hanya menjadi anggota saja di dalam karang taruna tersebut, tetapi saya pernah di tunjuk untuk menjadi salah satu panitia dalam sebuah acara, yang pada saat itu adalah acara HUT RI yang di adakan di RT/RW 004/010. Disitu saya mendapatkan pelajaran dan pengetahuan yang bagaimana dijelaskan bahwa Karang Taruna adalah organisasi para pemuda atau remaja yang ada di desa/perumahan atau kelurahan. Dan Karang Taruna sendiri berfungsi sebagai wadah pembinaan para pemuda desa/perumahan atau kelurahan tersebut. Yang tugasnya berkaitan dengan kegiatan – kegiatan positif seperti Kesenian, bakti social, dll.
Sekian dan Terimakasih . maaf jika ini membingungkan untuk pembaca.

4. Tujuan Organisasi Perusahaan

          Suatu perusahaan atau organisasi yang baik dan bertanggungjawab serta ingin memelihara kesinambungan bisnis dalam jangka panjang, harus sudah memikirkan kepeduliannya pada saat awal pendirian perusahaan, yaitu dengan cara menetapkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Dalam perkembangannya, budaya organisasi dan perubahan global akan mempengaruhi tiga hal tersebut: Visi merupakan suatu pernyataan ringkas tentang cita-cita organisasi yang berisikan arahan yang jelas dan apa yang akan diperbuat oleh perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujudkan visi tersebut maka perusahaan melakukan pengembangan misi yang akan dijalani dalam tiap aktivitas; Misi merupakan penetapan tujuan dan sasaran perusahaan yang mencakup kegiatan jangka panjang tertentu dan jangka pendek yang akan dilakukan, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan; Tujuan perusahan adalah mencapai keuntungan maksimum.

Sumber Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/organisasi
http://www.atmajaya.ac.id/2012
http://www.pohoncahaya.com/2012
http://ronawajah.wordpress.com/2009/05/26/visi-misi-tujuan-dan-sdm-perusahaan/

Macam-macam organisasi dari segi tujuan

 

Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya organisasi dalam berbagai bentuk. Dari segi unit usaha maupun dari segi tujuan yang ada disekeliling kita, dapat diamati bahwa masing-masing unit usaha mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik dari segi skala usaha untuk mencapai tujuan masing-masing organisasi, kepemilikan, permodalan, pembagian laba sampai tanggung jawab. Berdasarkan karakteristik yang berbeda tersebut maka tiap unit usaha memerlukan pengelolaan yang berbeda pula. Setiap organisasi yang didirikan dapat berbentuk Organisasi Niaga (Perseroan Terbatas, CV, Joint Ventura, Fa, Koperasi, Trust, Kartel, Holding Company), Organisasi Sosial maupun Organisasi Regional dan Internasional.
                Berbagai organisasi-organisasi tersebut memiliki karakteristik yang beraneka ragam yang dapat menghasilkan keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan untuk mendapatkan tujuan dari unit bisnis atau organisasi tersebut.
 Keragaman bentuk organisasi yang ada dapat dibedakan secara jelas ketika kita membandingkan toko kelontong, supermarket, konsultan hukum, atau perusahaan otomotif. Masing-masing unit bisnis atau organisasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Demikian pula yang akan kita bahas pada makalah ini seperti Organisasi Niaga, Regional dan Internasional, antara klasifikasi disetiap masing organisasi-organisasi tersebut terdapat perbedaan karakteristik pada pembentukan organisasi, tujuan organisasi maupun segi keuntungan organisasi sendiri. 

ORGANISASI NIAGA
Organisasi Niaga adalah Organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
 Macam-macamnya yaitu :
  1. 1.       Perseroan Terbatas (PT)
  1. 2.       Perseroan Komanditer (CV)
  1. 3.       Firma (FA)
  1. 4.       Koperasi
  1. 5.       Join ventura
  1. 6.       Trus
  1. 7.       Kontel
  1. 8.       Holding Company

ORGANISASI SOSIAL
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
·         1.       Jalur Keagamaan
·         2.       Jalur Profesi
·         3.       Jalur Kepemudaan
·         4.       Jalur Kemahasiswaan
·         5.       Jalur Kepartaian & Kekaryaan

BENTUK ORGANISASI
Bentuk-bentuk organisasi :
·         1.       Bentuk Organisasi Staff
·         2.       Bentuk Organisasi Lini
·         3.       Bentuk Organisasi Fungsional
·         4.       Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
·         5.       Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
·         6.       Bentuk Organisasi Lini &Staff

Struktur / bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan & saluran wewenang & tanggung jawab yang ada dalam organisasi, digunakan untuk mengatur kelancaran organisasi
Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandang organisasi dari segi tata hubungan , wewenang (authority) , dan tanggung jawab (Responsbility), yang ada dalam suatu organisasi

ARTI PENTING ORGANISASI DAN METODE
 Pengertian organisasi dan metode (secara lengkap) adalah rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
 Dari pengertian tersebut terkandung beberapa maksud yaitu :
  1. 1.       Organisasi dan metode merupakan kunci atau syarat pelaksanaan kerja yang setepat-tepatnya,
  1. 2.       Organisasi dan metode penting bagi kegiatan manajemen,
  1. 3.       Organisasi dan metode dapat memanfaatkan sumber-sumber dan waktu yang tersedia, dan
  1. 4.       Organisasi dan metode berguna dalam meningkatkan efisiensi kerja untuk mencapai tujuan.

Dari uraian di atas terlihat jelas betapa eratnya hubungan antara manajemen, organisasi dan metode, bahkan sepertinya dapat dikatakan bahwa organisasi dan metode merupakan salah satu bidang pengkhususan dari manajemen.
 Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang setepat-tepatnya.
 Kegiatan manajemen

sumber : http://gyka04.blogspot.com/2011/10/macam-macam-organisasi-dari-segi-tujuan.html