Jumat, 29 November 2013

28. Pengorganisasian Kurikulum

Pengorganisasian Kurikulum

Pengorganisasian kurikulum dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni
dalam konteks manajemen dan dalam konteks akademik. Pengertian dari
kata organisasi itu sendiri adalah suatu kelompok sosial yang bersifat
tertutup atau terbuka dari/terhadap pihak luar, yang diatur berdasarkan
aturan tertntu, yang dipimpin/diperintah oleh seseorang pimpinan atau
seorang pimpinan atau seorang staf administratif, yang dapat
melaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan. Dalam sebuah
organisasi sangat diperlukan melaksanakan proses manajemen, yakni:
1) Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh suatu
lembaga atau tim pengembang kurikulum
2) Organisasi dalam rangka implementasi kurikulum, baik pada tingkat
daerah maupun pada tingkat sekolah atau satuan lembaga pendidikan
yang melaksanakan kurikulum.
3) Organisasi dalam tahap evaluasi kurikulum, yang melibatkan pihakpihak
yang terkait dalam proses evaluasi sebuah kurikulum.
Dalam setiap jenis organisasi kurikulum diatas, terdapat susunan
kepengurusan yang telah ditentukan sesuai dengan struktur organisasi berikut dengan tugas-tugas pekerjaannya sekaligus. Sedangkan bentukbentuk
kurikulum, akan disusun menurut pola organisasi kurikulum yang
dilengkapi struktur, urutan kegiatan pembelajaran dan ruang lingkup
materi tertentu. Dan secara akademik, organisasi kurikulum
dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi sebagai berikut:
1) Kurikulum Mata Ajaran.
Merupakan kurikulum yang terdiri dari sejumlah mata ajaran
secara terpisah. Adalah kurikulum yang mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
a) Terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang terpisah satu sama lain.
b) Setiap mata pelajaran seolah-olah tersimpan dalam kotak-kotak
tersendiri dan disampaikan pada anak didik pada waktu-waktu
tertentu.
c) Kurikulum ini bertujuan pada penguasaan sejumlah ilmu
pengetahuan.
d) Tidak didasarkan atas kebutuhan, minat, dan masalah-masalah
yang menyangkut diri siswa.
e) Tidak mempertimbangkan kebutuhan, masalah, dan tuntutan
masyarakat.
f) Pendekatan metodologi sistem penuangan.
g) Pelaksanaan dengan sistem guru mata pelajaran.h) Para siswa sama sekali tidak dilibatkan dalam perencanaan
kurikulum
2) Kurikulum yang berkorelasi dengan mata pelajaran.
Mata pelajaran-mata pelajaran itu disusun dalam pola korelasi
agar lebih mudah dipenuhi oleh siswa. Bentuk korelasi terdiri atas dua
jenis, yaitu:
a) Korelasi informal, dimana seorang guru mata pelajaran meminta
agar guru mata pelajaran lainnya mengkorelasikan pelajaran yang
akan digunakannya dengan bahan yang akan diberikannya dengan
bahan yang telah diberikan oleh guru yang sebelumnya.
b) Korelasi formal, bahwasanya beberapa orang guru merencanakan
bersama-sama untuk mengkorelasikan mata pelajaran yang akan
menjadi tanggung jawab masing-masing guru.
Ciri-ciri kurikulum ini adalah sebagai berukut:
(1) Mata pelajaran dikorelasikan satu sama lain.
(2) Mulai adanya usaha untuk merelevankan pelajaran dengan
masalah kehidupan sehari-hari meskipun tujuannya masih tetap
untuk penguasaan pengetahuan.
(3) Kurikulum ini telah mulai mengusahakan penyesuaian
pelajaran dengan minat dan kemampuan para siswa walaupun
pelayanan terhadap perbedaan individual masih sangat terbatas.
(4) Metode pencapaiannya adalah dengan menggunakan metode
korelasi meskipun masih banyak kendala dan hambatan yang
dihadapi.
(5) Meskipun guru masih memegang peran aktif, aktivitas siwa
juga mulai dikembangkan.
3) Kurikulum bidang studi
Ciri-ciri umum yang terdapat dalam kurikulum bidang studi
antara lain:
a) Kurikulum terdiri atas suatu bidang pengajaran yang di dalamnya
terdapat perpaduan sejumlah mata pelajaran yang sejenis dan
memiliki ciri-ciri yang sama.
b) Pelajaran bertitik tolak dari core subject, dari sana kemudian
dijabarkan menjadi sejumlah pokok bahasan.
c) Berdasarkan tujuan kurikuler dan tujuan instruksional yang telah
direncanakan sebelumnya.
d) Sistem penyampaiannya bersifat terpadu.
e) Guru berperan selaku guru bidang studi.
f) Minat, masalah, dan kebutuhan siswa serta kebutuhan masyarakat
masyarakat dipertimbangkan sebagai dasar penyusunan kurikulum.
4) Kurikulum berintegrasi/terpadu
Ciri-ciri umum bentuk kurikulum ini adalah:
a) Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi.
28
b) Berdasarkan psikologi belajar Gestalt atau organismik.
c) Berdasarkan landasan sosiologi dan sosial-kultural.
d) Berdasarkan kebutuhan dan tingkat perkembangan dan
pertumbuhan siswa.
e) Ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada.
f) Sistem penyampaiannya dengan menggunakan system pengajaran
unit.
g) Peran guru sama aktifnya dengan murid.
5) Core curriculum (kurikulum inti).
Yakni kurikulum yang disusun berdasarkan masalah dan
kebutuhan siswa.Ciri-ciri core curriculum:
a) Inti pelajaran meliputi pengalaman-pengalaman yang penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan semua siswa.
b) Inti program berkenaan dengan pendidikan umum (general
education) untuk memperoleh bermacam-macam hasil (tujuan
pendidikan).
c) Kegiatan-kegiatan dan pengalaman-pengalaman inti disusun dan
diajarkan dalam bentuk kesatuan, tidak dibatasi oleh garis-garis
pelajaran yang terpisah.
d) Inti program diseleenggarakan dalam jangka waktu yang lebih
lama.

Sumber:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2179514-pengorganisasian-kurikulum/#ixzz2m1MdKijo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar