Jumat, 29 November 2013

07. Manajemen persediaan

Manajemen  persediaan  

Persediaan atau inventory merupakan elemen utama dari modal kerja, oleh karenanya  persediaan merupakan  aktiva yang selalu dalam keadaan  berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan.
Masalah ;penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan merupakan masalah p;enting bagi perusahaan, karena persediaan mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam persediaan akan menekan keuntungan perusahaan.
Dalam perusahaan perdangangan pada dasarnya  hanya satu golongan persediaan yang mepunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut merchandise inventory (persediaan barang dagangan) persediaan disini merupakan  persediaan barang yang terus berputar, yang selalu dibeli, dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang bersangkutan.
Pada umumnya penggolongan persediaan dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
a.persediaan bahan mentah
b.persediaan barang dalam proses /barang setengah jadi
c. persediaan barang jadi
Faktor-faktor yang mempengaruhinya , antara lain sebagai berikut:
Lead time, atau lamanya masa tunggu bahan yang dipesan datang, semakin lama masa tunggu, semakin besar persediaan yang harus di sediakan.
Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode frekuensi pembelian yang tinggi, menyebabkan jumlah persediaan menjadi lebih kecil untuk satu periode pembelian.
Jumlah dana yang tersedia .dana kadang-kadang menjadi kendala yang serius jika kebutuhan bahan  meningkat. Jumlah persediaan dipenuhi sesuai dengan standar yang ideal jika dana yang tersedia jumlahnya terbatas.
Daya tahan material. Daya tahan yang rendah jika tidak diimbangi dengan teknologi penyimpanan yang tepat akan menimbulkan  kerusakan kualitas bahan mentah yang disimpan sehingga perusahaan tidak berani menyimpan dalam jumlah besar.

 Tinggi rendahnya inventory turnover (perputaran persediaan ) mempunyai efek langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam persediaan. Makin tinggi turnovernya, berarti semakin cepat perputarannya, yang berarti makin pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan, sehingga untuk memenuhi volume pasar tertentu dengan naiknya turnovernya dibutuhkan jumlah modal yang lebih kecil.

Sumber : http://nurnorani.blogspot.com/2013/01/manajemen-koperasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar