Manajemen
persediaan
Persediaan atau inventory merupakan elemen utama dari modal
kerja, oleh karenanya persediaan merupakan aktiva yang selalu dalam
keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan.
Masalah ;penentuan besarnya investasi atau alokasi modal
dalam persediaan merupakan masalah p;enting bagi perusahaan, karena persediaan
mempunyai efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam
penetapan besarnya investasi dalam persediaan akan menekan keuntungan
perusahaan.
Dalam perusahaan perdangangan pada dasarnya hanya satu
golongan persediaan yang mepunyai sifat perputaran yang sama yaitu yang disebut
merchandise inventory (persediaan barang dagangan) persediaan disini
merupakan persediaan barang yang terus berputar, yang selalu dibeli, dan
dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut yang mengakibatkan perubahan
bentuk dari barang yang bersangkutan.
Pada
umumnya penggolongan persediaan dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
a.persediaan
bahan mentah
b.persediaan
barang dalam proses /barang setengah jadi
c.
persediaan barang jadi
Faktor-faktor
yang mempengaruhinya , antara lain sebagai berikut:
Lead
time, atau lamanya masa tunggu bahan yang dipesan datang, semakin lama masa
tunggu, semakin besar persediaan yang harus di sediakan.
Frekuensi
penggunaan bahan selama satu periode frekuensi pembelian yang tinggi,
menyebabkan jumlah persediaan menjadi lebih kecil untuk satu periode pembelian.
Jumlah
dana yang tersedia .dana kadang-kadang menjadi kendala yang serius jika
kebutuhan bahan meningkat. Jumlah persediaan dipenuhi sesuai dengan
standar yang ideal jika dana yang tersedia jumlahnya terbatas.
Daya
tahan material. Daya tahan yang rendah jika tidak diimbangi dengan teknologi
penyimpanan yang tepat akan menimbulkan kerusakan kualitas bahan mentah
yang disimpan sehingga perusahaan tidak berani menyimpan dalam jumlah besar.
Tinggi
rendahnya inventory turnover (perputaran persediaan ) mempunyai efek langsung
terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam persediaan. Makin
tinggi turnovernya, berarti semakin cepat perputarannya, yang berarti makin
pendek waktu terikatnya modal dalam persediaan, sehingga untuk memenuhi volume
pasar tertentu dengan naiknya turnovernya dibutuhkan jumlah modal yang lebih
kecil.
Sumber : http://nurnorani.blogspot.com/2013/01/manajemen-koperasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar