Jumat, 29 November 2013

40. Words

"Wanita tak seharusnya menjadi bulan yang dengan mudah bisa dilihat semua lelaki, Wanita seharusnya menjadi matahari yang silaunya akan membuat lelaki tertunduk sebelum memandangnya.

39. Tak Tergantikan

"Kau menuntun diriku mengarungi hidup.. 
Disaat ku jatuh, kau bangkitkan aku..
Selama ini ingin ku ucapkan pada dirimu..

Terima kasih.. atas segala rasa yg kau beri.. 
Tanpa dirimu ku takkan mengerti hidup..
Tlah kusadari arti semua yg ku alami...
Ku jaga cintamu takkan tersentuh yg lain..."

38. Khayalan

"Apakah bayangan yang terlintas itu akan benar-benar terjadi??
Jika benar, harus kupersiapkan diriku dari sekarang..
Jika salah, akupun harus bersiap diri...
Karena suatu saat nanti kuyakin itu akan benar-benar terjadi..

Maafkan ku yang tak bisa utuh tuk selalu mengingatmu... 
Terimakasih tlah hadirkanku disini.. 
Dan hampa yang kutemukan, abadi yang kusaksikan.."

37. Ajari AKU...

"Ajari aku mengenal Tuhanku,
Setidaknya nafasku masih ada
gunanya.
Biar halilintar,gaduh bersahutan,
Bagiku tetap saja hening dan sepi..

Ajari aku mengenal semua,
Seterang-terangnya dunia,bagiku gerhana..
Aku meyakini, hanya Tuhan yang bisa,
Membuat yang tak mungkin menjadi mungkin."

36. Wahai..

"Wahai kegelapan kenalilah aku..
Wahai kebisuan kawanilah aku.. 
Setidaknya aku tak sendiri.. 
Tatapku nanar ke depan.. 
Mengasuh hati kelabu.."

35. Words

"Semakin kau menyelami, semakin dalam yang akan kau dapati.. dan semakin dalam yang kau dapati.. semakin besar tanggung jawabmu dan semakin kau harus menjaga semua itu."

34. Humor dulu biar awet muda

Seorang dokter sedang menangis tersedu-sedu didepan sebuah makam yang tanahnya masih merah. Uniknya dipusara makam terletak batu nisan berbentuk "HATI".

Ustadz : "Sudah, ikhlaskan saja, jangan menangis..."

Doketr : "Ustadz, gimana saya tidak sedih. Bagaimana kalau saya yang mati?"

Ustadz : "Semua orang pasti mati, Dok!"

Dokter : "Begini lho, Ustadz, yang mati ini teman saya.Kami para kumpulan Dokter Spesialis sudah sepakat,siapa saja diantara kami yang mati maka akan dibuatkan batu nisan dengan gambar sesuai bidang spesialis yang kami tekuni."

Ustadz : "Ooo... teman dokter yang mati ini apa spesialisnya?"

Dokter : "Dia spesialis HATI. Makanya batu nisan dia berbentuk hati."

Ustadz : "Lalu apa yang membuat anda begitu khawatir?"

Dokter : "Lahh, kalau saya mati, gak bisa ngebayangin batu nisan yang akan dibuat untuk saya..."

Ustadz : "Emang dokter spesialis apa?"

Dokter : "Saya kan Dokter spesialis KELAMIN, Pak Ustadz !!"

Ustadz : "Astaghfirullahhaladzim..." (sambil mikir) "tenang dok, entar dipakein celana dalam..."

33. Words

“Persahabatan yang tulus tidak harus punya alas an”

32. Words

“Cintaku padamu tidak pernah memnucak, selalu ada lagi dan lagi”

31. Words

“Aku sungguh ingin selalu bersamanya, selalu ada di sampingnya untuk selamanya”

30. Words

Aku percaya orang sabar itu di sayang Tuhan. Makanya aku selalu sabar

29. Words

Kegalauan hidup seakan-akan tak pernah memenuhi pikiran ketika aku berada didekatmu

28. Words

Rindu ini tak pernah pergi. Ia cinta setia yang menemaniku setelah kamu.

27. Words

Pengorbanan yang telah kulakukan tidak sia-sia ketika waktu itu kamu jawab “iya aku mau jadi pacarmua”

26. Words

Jika kita tidak diberi kesempatan untuk bersama dalam jangka waktu yang lama, mungkin itu memang maunya Tuhan.

25. Words

Hal terindah dalam hidup adalah saat kamu bersama orang-orang yang benar-benar menyayangimu dan kamu merasa sempurna karna cinta mereka

25. Words

Hal terindah dalam hidup adalah saat kamu bersama orang-orang yang benar-benar menyayangimu dan kamu merasa sempurna karna cinta mereka

24. Words

Bila kau mencintainya, jangan kau buat dia menunggu, karena membuat dia hanya terluka, karna selalu membuatnya terluka

23. Words

Cinta membuatku bingung bahkan membuat aku lupa saat aku mau bilang apa

22. Words

I hate the feeling when you to say good bye to someone you want to spend every minute with.

21. Words

“Ingatanku memang buruk, aku tau.
Menurutku, aku harus melihatmu setiap hari supaya tidak lupa”

20. Words

“Aku hanya berharap satu hal padamu.
Jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku”

20. Words

“Aku hanya berharap satu hal padamu.
Jangan pergi dariku. Tetaplah disisiku”

19. Words

”Meski berjuang keras untuk tidak memikirkan dia, aku tidak berjuang untuk melupakannya.”

18. Sahabat itu...

Selalu hadir dalam kehidupan kita
Baik itu senang atau susah
Tak perlu berkata ia pasti mendengar
Semua cerita akan tercampur dengan bumbu kisahnya
Menegur kala kita salah mengambil langkah
Menyokong kala kita mengangkat satu keputusan
Bertanggung jawab walau tak ikut menyebabkan
Meniupkan hawa kedamaian kala kita terbalut dalam emosi

Dan…
Selalu seperti itu hingga takdir memisahkan

17. Persahabatan

Sahabat bagaikan tempatku berteduh..
Bila diriku terkena air mata dalam kesedihanku,
Disanalah diriku bisa berbagi dalam hidupku,
Yang tak pernah aku dapatkan ditempat laun…
Hanya sahabatlah yang mampu mengerti dan pahami,
Apa yang sedang aku alami saat ini. .

Tanpa sahabat. .
Bagai jiwa yang terlepas dari ragaku. .
Membuat ragaku tak mampu bergerak dalam setiap langkahku..
Persahabatan ini kan abadi. .
Meski di dunia nih tak kana da yang abadi. .

16. Bintang Untuk Sahabat

Malam nan suci dan sepi,
Menarikku untuk keluar dari rumah.
Kupandangi langit malam…
Ternyata bertaburkan Bintang yang tak terhirung jumlahnya

Andaikan ku seorang bidadari,
Kan kubawa diriku dan sahabatku untuk menari diatas sana

Kuraih sebuah Bintang terindah,
dan kupersembahkan untuk sahabatku
yang selalu menemaniku.

15. Words

“A true friend is someone who never gets tired listening to your pointiess, drama over and over again.”

14. Words

“Wanita mana yang tidak akan terharu melihat pria yang begitu tulus mencintainya??”

13. Words

“Tapi kau tahu, aku masih mencintaimu.
Jadi akan kunantikan kau di sini.”

12. Words

"Kau pernah jadi teman, dia adalah teman. Jika ia tidak menyukaimu, aku tetap menyukainya".

11. Words

Dia mencampakanmu dank au menangis??
Apa kau piker dengan menangis dia akan kembali lagi padamu??

10. TIPS ANTI MALAS SHOLAT 5 WAKTU

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Shalat adalah tiang agama. Nah lho, ... kalau tidak shalat berarti tiangnya kemana? Rasa malas sering datang ketika waktunya shalat. Bagaimana cara mengatasinya ? Yuk simak tips berikut : ...

1. Niat

Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Niatkan pada diri kita untuk selalu shalat tepat di awal waktu. Bersungguh-sungguhlah melawan rasa malas itu. Jangan sampai rasa malas menguasai diri kita.

2. The power of habit

Biasakanlah untuk shalat lima waktu berjama'ah dimasjid ( bagi pria), walau pada awalnya terasa berat tapi kalau sudah dibiasakan akan terasa ringan bahkan kita akan merasa rugi bila meninggalkannya.

3. Kontrol diri

Jika rasa malas itu kembali menggerogoti kita, lawan saja. Ingat kewajiban kita sebagai orang muslim, ingatlah balasan/adzab Allah terhadap orang-orang yang meninggalkan shalat.

4. Jangan pernah di tunda

Jika adzan telah dikumandangkan, segeralah untuk berwudhu. Apabila sedang melakukan aktivitas sepenting apapun, berhentilah sejenak. Ini mungkin yang susah dilakukan, tapi menunda shalat akan menimbulkan rasa malas nantinya. Jangan tunda, segera laksanakan shalat.

5. Komitmen

Komitmen terhadap diri sendiri. Shalat itu kewajiban, dan kewajiban itu harus dilaksanakan. Lakukan terus secara konsisten, sehingga shalat pun berubah fungsi menjadi kebutuhan.

Rasa malas itu bisa datang kepada siapa saja. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Yang terpenting adalah niat, usaha, kemauan dan komitmen untuk melakukan shalat 5 waktu tepat waktu.

Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci

TOLONG JANGAN DI ABAIKAN..!!

--- Semoga Bermanfaat ---

09. 7 SUNNAH NABI KUNCI SUKSES

1. Menjaga Wudhu' setiap saat.
2. Shalat Tahajud dan Witir
3. Shalat Berjama'ah
4. Tadabbur Al Qur'an
5. Shalat Dhuha'
6. Puasa Sunnah Senin - Kamis
7. Shodaqoh

08. PESAN UNTUK YANG MENCARI PASANGAN HIDUP

Yang membuat hati SENANG bukan karena UANG. Tapi pasangan hidup yang penuh KASIH SAYANG..
Yang membuat hati NYAMAN. Bukan karena JABATAN. Tapi pasangan hidup yang penuh PENGERTIAN..
Yang membuat hati BERSYUKUR. Bukan karena kehidupan yang MAKMUR.
Tapi pasangan yang hidup JUJUR..
Yang membuat semangat BERKOBAR .
Bukan karena mobil yang BERJAJAR. Tapi pasangan yang hidupnya PENYABAR..
Yang membuat hidupnya BERKAH.
Bukan rumah yang BERTINGKAT.
Tapi pasangan yang hidupnya TAAT..
Yang membuat hidup BAHAGIA. Bukan karena HARTA. Tapi pasangan yang hidup yang SETIA..
Yang membuat hidup SUKA CITA.
Bukan karena memiliki PERMATA. Tapi memiliki pasangan hidup yang penuh CINTA..
Mulailah hidupmu untuk menjadi BERKAH bagi orang yang paling dekat denganmu yaitu pasangan hidupmu..
KEBERHASILAN SEJATI adalah ketika kamu tetap SETIA dan bisa membuat pasangan hidupmu BERBAHAGIA saat hidup BERSAMAMU.... Insya Allah

07. Baca pada saat keluar rumah, 70000 malaikat akan menjagamu dari semua sisi.

01.   Baca saat masuk rumah, Kemiskinan tidak akan memasuki
rumahmu.
 Baca setelah berwudhu, Derajatmu akan dinaikkan 70
tingkat.
 Baca pada saat tidur, Malaikat akan menjagamu sepanjang malam.
 Baca setelah shalat, Maka jarak antara kamu dan surga hanyalah kematian.

Ada 2 pilihan untuk Anda:

1. Biarkan di dalam beranda, catatan atau pikiran Anda tanpa
bermanfaat untuk orang lain.

2. Anda sebarkan pada semua kenalan Anda.

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala. SUBHANALLAH. Ya ALLAH..

06. AKU MERASAKAN HIKMAH DAN KEAJAIBAN SHALAT DHUHA

Shalat dhuha banyak sekali manfaat dan keistimewaannya:

1. dicatat berzikir terus,

2. diampuni dosanya walau sebanyak buih lautan,

3. dijamin tidak akan fakir (miskin),

4. sudah menebus diri,

5. shalat dhuha adalah shalat kaya .. dll manfaat shalat dhuha.

Melihat manfaat yang begitu banyak maka sebaiknya kita mau menyempatkan diri untuk melaksanakannya .. Orang yang telah rutin melaksanakan shalat dhuha .. wajahnya akan memancarkan cahaya .. cahaya dan wibawa para raja ..

Hidupnya akan selalu mendapat kecukupan .. Hatinya akan merasa tenang .. Akan merasa ringan melaksanakan shalat fardhu .. akan selalu ada pertolongan Allah disaat ada kebutuhan ..

Lebih merasa nikmat dalam bersyukur .. Lebih tenang menghadapi kehidupan .. Derajatnya akan dinaikan .. Orang yang memandang akan seperti melihat orang yang kaya .. Akan dihormati dimanapun kita berada ...

Ini pengalamanku: sebelum aku melaksanakan shalat dhuha .. Sering aku mengalami masa kefakiran .. Pernah aku sekeluarga tidak makan 2 hari .. Sangat sering merasa kekurangan ..

Tetapi setelah aku istiqomah mendawamkan atau melaksanakan shalat dhuha dengan rutin .. bahkan hampir belum pernah aku tinggalkan .. Dan alhamdulillah aku tidak pernah lagi mengalami masa kefakiran ..

Hidup terasa tenang dan segala kebutuhan selalu ada pertolongan Allah .. Dan aku banyak merasa hal manfaat yang aku rasakan .. aku merasa seperti hal yang ditulis diatas ..

Saranku ..jangan tidak melaksanakan shalat dhuha .. karena manfaatnya begitu besar dan sangat terasa ..

Shalat dhuha waktu melaksanakannya ketika matahari setinggi tombak .. sampai setengah jam sebelum shalat dzuhur .. Dan aku mohon maaf karena aku tidak menuliskan sumber hadist disini .. Maksudnya agar lebih singkat .. semoga bermanfaat ..

05. YANG DI NAMAKAN ISTRI SHOLEHAH

SUAMI : Sayang,maafin aku ya.. ISTRI : maaf kenapa maas..??

SUAMI : iya, dari awal kita menikah sampai saat ini belum bisa memberikan yg terbaik buat kamu, bahkan untuk makan sehari-hari dan biaya untuk anak2 sekolah pun sangat pas2an sekali..

Maafkan mas ya.. Aku harap kamu mau bersabar atas keadaanku yg skarang ini..

ISTRI : Masya ALLAH,bagiku tidak masalah maas.. Melihat kamu GIGIH dalam bekerja walaupun pekerjaanmu hanya biasa2 saja, kemudian engkau pulang dengan selamat dengan keringat hasil kerja keras itu sudah sangat Istimewa buat aku.

Apalagi kesabaranmu selama ini menghadapi bawel2an aku,anak2 yang suka nakal itu udah membuat rumah tangga kita sudah seperti layaknya di surga.

Tidak mengapa kita kekurangan harta, selama kita tidak miskin Iman dan kebahagiaan aku bersyukur maas.

SUAMI : SubhanALLAH, sungguh Alhamdulillaah aku bisa mendapatkan seorang istri sepertimu.. Semoga ALLAH senantiasa memberkahimu dalam setiap keadaan wahai Istriku.

terharu bahagia

Dan saya Coba Bertanya pada Kaum Muslimah ?? Apakah Anda Telah Siap Mendapatkan Gelar ISTRI SOLEHAH?? Kalau Anda Telah Siap Ikutilah CERITA yang di Atas...

04. INILAH PEREMPUAN YANG SEBENARNYA

Perempuan cepat sayang..
Perempuan cepat rindu..
Perempuan cepat cemburu.
Perempuan cepat senyum.

Tapi..
Perempuan TIDAK CEPAT melupakan orang yang dia SAYANG.

03. IBUKU

Ibuku memang tidak secantik Anggelia Sondakh tapi bagiku Ibuku cantik luar dalam walau dia wanita kampung.

Ibuku bukanlah direktur seperti Mindo Rosalina Manulang tapi aku bangga dgn
Ibuku walau dia berpendidikan rendah.

Ibuku bukanlah pengusaha seperti Artalyta Suryani tapi Ibuku selalu berusaha membuatku bahagia walau sebenarnya dia menderita.

Ibuku tidak punya mobil mewah seperti Melinda Dee tapi berjalan kaki berdua dgn Ibuku merupakan kemewahan tersendiri bagi Ibuku& Aku.

Ibuku bukan Istri pejabat seperti Neneng Sri Wahyuni tapi Ibuku tak pernah gengsi dgn Bapaku yg rakyat biasa.

Ibuku bukanlah petinggi Bank seperti Miranda Swaray Goetom tapi Ibuku selalu menyisihkan sisa uang dapur dalam celengan,itu untuk aku juga.

Ibuku tak seperti Nunun Nurbaeti yg suka keluar negeri tapi kalau Ibuku kepasar diaselalu membawakan aku oleh2.

Kini semua tinggal kenangan,

Bagaimanapun keadaan Ibumu jgn pernah gengsi & malu.

Aku yakin Ibumu pasti Wanita hebat
.

02. Tes Kecepatan Otak

Jawab spontan (HARUS CEPAT), gk boleh kelamaan mikir
2. baca satu demi satu.
3. Konsentrasi ..

Permainan konsentrasi warna ...

Mulaiiiiiii.

1. kertas HVS warnanya apa ?
2. awan warnanya apa ?
3. tissu warnanya apa ?
4. sapi minum apa ?

Yang ngejawab susu konsentrasi anda terganggu, karena sapi minum air

1. rambut anda warna apa?
2. Alis warnanya apa ??
3. aspal warnanya apa ???
4. kelelawar tidurnya kapan?

Yang menjawab malam, artinya
konsentrasinya tergganggu.
karena kelelawar tidur siang hari.

1. warna dari cendol apa?
2. daun kelapa warnanya apa?
3. warna umum rumput?
4. Jerapah makan apa?

Yang jawab rumput , itu salah,
karena Jerapah makan daun.

Hayo ngaku salah brapa.?
Pasti senyum2 sndri..

01. Pernikahan Muda

Secara medis, ternyata pernikahan usia MUDA sangat dianjurkan karena bisa menghindari bahaya DEPRESI bagi kaum wanita tatkala memiliki anak..

Peningkatan 5x risiko depresi akan dihadapi oleh wanita usia kalangan tua dibandingkan oleh kalangan usia muda..

Hmm... jadi teringat sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang menganjurkan kita untuk segera menikah..

“Wahai generasi muda! Bila di antaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)

Nah... Admin doakan bagi para sahabat suadaraku fillah yang belum menikah agar segera di pertemukan dengan jodoh yang Soleh/Solehah untuk menggenapkan separuh Diennya... Aamiin

Sesuai sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berbunyi:

“Barangsiapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.” (Hadits Riwayat Thabrani dan Hakim)

50. Pengawasan Lingkungan

Pengawasan Lingkungan

Penyebab utama tingginya laju pencemaran dan kerusakan lingkungan dikarenakan semakin berkembangnya usaha dan/atau kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup namun tidak diiringi dengan peningkatan ketaatan terhadap lingkungan hidup dari para pelaku. Oleh karenanya perlu upaya yang lebih keras lagi dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Kendalanya adalah keterbatasan aparatur pengawas, sistem karier yang belum jelas bagi pengawas lingkungan serta konpensasi yang belum memadai bagi para aparatur. Hal ini sedikit banyak akan berimbas kepada pelaksanaan pengawasan yang tidak profesional dan mandiri.
Pasal 71 Ayat (4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengamanatkan bahwa “Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota sesuai dengan wewenangnya wajib melakukan pengawasaan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungn dan pengelolaan lingkungan hidup”.

Sumber : http://sikuali.endekab.go.id/app/front/index.php?mod=menu&menu_id=43

49. PENGAWASAN DALAM ORGANISASI

PENGAWASAN DALAM ORGANISASI

1 PENGERTIAN PENGAWASAN
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai tujuan.
George R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tidankan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakan pengawasan itu merupakan suatu proses aktivitas yang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorang manajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaan organisasi.
Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan itu adalah proses melaui manajer berusaha memperoleh kayakinan bahwa kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaannya.
Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasan adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambil tindakan-tidakan korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.
Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang direncanakan.
Admosudirdjo (dalam Febriani, 2005:11) mengatakan bahwa pada pokoknya pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau mengukur apa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma, standar atau rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Kesimpulannya, pengwasan merupakan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan tujuan dengan tujuan-tujuan perencanaan,merancang system informasi umpan balik,membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
II.2 TIPE-TIPE PENGAWASAN
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302) mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe pengawasan yaitu :
1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
3. Pengawasan Feed Back (feed back control)
II.2.1 Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi. Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada organisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus memenuhi syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang bersangkutan.
Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya perilaku yang menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa depan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan-¬kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman yang baik untuk tindakan masa mendatang.
Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan modal dan Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya financial.
II.2.2 Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
• Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode¬-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
• Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
II.2.3 Pengawasan Feed Back (feed back control)
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu. Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
• Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
• Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)
• Pengawasan Kualitas (Quality Control)
• Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
II.3 TAHAP-TAHAP PROSES PENGAWASAN
Tahap Proses Pengawasan :
1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-langkah proses pengawasan yaitu:
a. Menetapkan Standar
Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.
b. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
c. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
2. Mengukur pelaksanaan
3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada.
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.
Terry (dalam Winardi, 1986:397) bahwa pengawasan terdiri daripada suatu proses yang dibentuk oleh tiga macam langkah-langkah yang bersifat universal yakni:
1. mengukur hasil pekerjaan,
2. membandingkan hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan perbedaan (apabila ada perbedaan),
3. mengoreksi penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan perbaikan.
Maman Ukas (2004:338) menyebutkan tiga unsur pokok atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses pengawasan, yaitu:
1. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk-bentuk yang diminta. Standar ukuran ini bisa nyata, mungkin juga tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama seorang masih menganggap bahwa hasilnya adalah seperti yang diharapkan.
2. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.
3. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-pengukuran laporan dalam suatu pengawasan tidak akan berarti tanpa adanya koreksi, jikalau dalam hal ini diketahui bahwa aktivitas umum tidak mengarah ke hasil-hasil yang diinginkan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan.
• Menetapkan standar pelaksanaan (perencanaan)
Sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard yang jelas.
• Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
Mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal.
• Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standard dan penganalisa penyimpangan-penyimpangan
• Pengambilan tindakan koreksi
Melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan¬-penyimpangan yang terjadi.
II.4 PENTINGNYA PENGAWASAN
Suatu prganisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :
• Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.
• Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
• Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan
Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
• Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang
Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem penga-wasan.
• Komunikasi
• Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.
II.5 PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN
Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu:
1) Merumuskan hasil yang di inginkan
Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
2) Menetapkan penunjuk hasil
Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan:
• Pengukuran input
• Hasil pada tahap awal
• Gejala yang dihadapi
• Kondisi perubahan yang diasumsikan
3) Menetapkan standar penunjuk dan hasil
Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
4) Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
5) Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa proses pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, oleh karena itu setiap pimpinan harus dapat menjalankan fungsi pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen.
Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi akan memberikan implikasi terhadap pelaksanaan rencana, sehingga pelaksanaan rencana akan baik jika pengawasan dilakukan secara baik, dan tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah proses pengawasan dilakukan. Dengan demikian peranan pengawasan sangat menentukan baik buruknya pelaksanaan suatu rencana.
Mengenai pentingnya pelaksanaan pengawasan untuk mensukseskan rencana, Winardi (2000:172) mengungkapkan bahwa: “pengawasan berarti membuat sesuatu terjadi, sesuai dengan apa yang menurut rencana akan terjadi. Perencanaan dan pengawasan boleh dikatakan tidak dapat kita pisahkan satu sama lain, dan mereka ibarat: kembar siam dalam bidang manajemen”.
II.6 BIDANG-BIDANG PENGAWASAN STRATEGIK
Bidang strategik yang dapat membuat organisasi secara keseluruhan mencapai sukses yaitu :
• Transaksi Keuangan
o Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
o Manajemen Kas (Cash Management)
o Pengelolaan Biaya (Cost Control)
• Hubungan Manajer dan Bawahan
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
• Operasi-operasi Produktif
II.7 ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL
Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
1) Manajemen Pengecualian (Management by Exception)
Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.
2) Management Information System (MIS)
MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.
MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :
1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.
2. Tahap desain konseptual.
3. Tahap desain terperinci.
4. Tahap implementasi akhir.
Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :
• Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan
• Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system
• Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
• Adanya pengujian pendahuluan
• Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system
Sedangakan criteria utama MIS efektif yaitu :
• Pengawasan terhadap kegiatan yang benar
• Tepat waktu dalam pemakainya
• Menekan biaya secara efektif
• System yang digunakan harus tepat dan akurat
• Dapat diterima oleh yang bersangkutan
3) Analisa Rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.
4) Penganggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh. Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan. Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengawasan.
Anggaran adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. Pengawasan anggaran atau Budgetary Control itu sendiri merupakan suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.


Sumber : http://pyia.wordpress.com/2010/01/03/tugas-teori-organisasi-umum/

48. SISTEM PENGAWASAN BANK OLEH BANK INDONESIA

SISTEM PENGAWASAN BANK OLEH BANK INDONESIA
Dalam menjalankan tugas pengawasan bank, saat ini BI melaksanakan sistem pengawasannya dengan menggunakan 2 pendekatan yakni pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supervision) dan pengawasan berdasarkan risiko (risk based supervision/RBS). Dengan adanya pendekatan RBS tersebut, bukan berarti mengesampingkan pendekatan berdasarkan kepatuhan, namun merupakan upaya untuk menyempurnakan sistem pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan perbankan. Secara bertahap, pendekatan pengawasan yang diterapkan oleh BI akan beralih menjadi sepenuhnya pengawasan berdasarkan risiko.
1. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.
2. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko merupakan pendekatan pengawasan yang berorientasi ke depan (forward looking). Dengan menggunakan pendekatan tersebut pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat (inherent risk)pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko (risk control system). Melalui pendekatan ini akan lebih memungkinkan otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial timbul di bank.
Jenis-Jenis Risiko Bank :
  • Risiko Kredit : Risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajibannya.
  • Risiko Pasar : Risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank,yang dapat merugikan Bank. Variabel pasar antara lain adalah suku bunga dan nilai tukar.
  • Risiko Likuiditas : Risiko yang antara lain disebabkan Bank tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh waktu.
  • Risiko Operasional : Risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal,kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
  • Risiko Hukum : Risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontra.
     
  • Risiko Reputasi : Risiko yang antara lain disebabkan adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif terhadap Bank.
  • Risiko Strategik : Risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
  • Risiko Kepatuhan : Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
49. Pengawasan melekat
LAN RI mengemukakan pengertian Pengawasan melekat (Waskat) yaitu pengawasan yang dilakukan oleh setiap pimpinan terhadap bawahan dan satuan kerja yang dipimpinnya.
Pengawasan melekat sebagai salah satu kegiatan pengawasan, merupakan tugas dan tanggung jawab setiap pimpinan untuk menyelenggarakan manajemen atau administrasi yang efektif dan efisien di lingkungan organisasi atau unit kerja masing-masing, baik di bidang pemerintahan maupun swasta. Peningkatan fungsi pengawasan melekat di lingkungan aparatur pemerintah bertolak dari motivasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, dengan cara sedini mungkin mencegah terjadinya kekurangan dan kesalahan dalam merencanakan dan melaksanakan tugas-tugas di lingkungan organisasi atau unit kerja masing-masing. Pelaksanaan pengawasan melekat yang demikian tersebut dapat mengurangi dan mencegah secara dini terjadinya berbagai kelemahan dan kekurangan aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok masing-masing.
Situmorang mengatakan bahwa pengawasan melekat yaitu berupa tindakan atau kegiatan usaha untuk mengawasi dan mengendalikan anak buah secara langsung, yang harus dilakukan sendiri oleh setiap pimpinan organisasi yang bagaimanapun juga.
Suatu proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara berdaya dan berhasil guna oleh pimpinan unit/organisasi kerja terhadap fungsi semua komponen untuk mewujudkan kerja di lingkungan masing-masing agar secara terus menerus berfungsi secara maksimal dalam melaksanakan tugas pokok yang terarah pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Menurut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan, Waskat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif atau represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pimpinan dapat diartikan Atasan Langsung atau disebut juga pejabat yang karena struktur organisasinya atau kewenangan khususnya termasuk proyek, membawahi dan wajib mengawasi pegawai bawahan. Bawahan adalah mereka yang bertanggung jawab serta wajib melapor kepada atasan tentang pelaksanaan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Pengertian tersebut mengandung pemahaman bahwa fungsi pengawasan melekat merupakan salah satu aspek kepemimpinan yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin, dalam memberikan tugas atau tanggung jawab kepada orang-orang yang dipimpinnya, agar arah, sasaran dan tujuan pelaksanaan tugas atau tanggungjawab tersebut tidak menyimpang dan selesai sesuai dengan perencanaan atau ketentuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, pengawasan melekat yang dimaksud tentu bermakna luas dan menjadi bagian integral dari konsep dan gaya kepemimpinan seseorang.
Pelayanan Publik dan Pengawasan Melekat
Saat sekarang kinerja pelayanan  publik yang dilaksanakan oleh pemerintah dituntut untuk lebih baik. Dalam banyak hal memang harus diakui bahwa kinerja pelayanan publik pemerintah masih buruk. Hal ini disebabkan antara lain adalah ; pertama, tidak ada sistem insentif untuk melakukan perbaikan. Kedua, buruknya tingkat pengambilan inisiatif dalam pelayanan publik, yang ditandai dengan tingkat ketergantungan yang tinggi pada aturan formal (rule driven) dan petunjuk pimpinan dalam melakukan tugas pelayanan.
Pelayanan publik yang dilaksanakan oleh birokrasi pemerintah digerakkan oleh peraturan dan anggaran bukan digerakkan oleh misi. Dampaknya adalah pelayanan menjadi kaku, tidak kreatif dan tidak inovatif sehingga tidak dapat mengakomodasi kepentingan masyarakat yang selalu berkembang. Ketiga, budaya aparatur yang masih kurang disiplin dan sering melanggar aturan. Keempat, budaya paternalistrik yang tinggi, artinya aparat menempatkan pimpinan sebagai prioritas utama, bukan kepentingan masyarakat.
Masalah pelayanan masyarakat yang diberikan oleh aparat birokrasi pemerintah merupakan satu masalah penting bahkan seringkali variabel ini dijadikan alat ukur menilai keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas pokok pemerintah. Begitu juga halnya di daerah masalah pelayanan publik sudah menjadi program pemerintah yang harus secara terus menerus ditingkatkan pelaksanaannya.
Adanya pembuatan  metode/sistem pelayanan publik ternyata tidak otomatis mengatasi masalah yang terjadi, sebab dari hari ke hari keluhan masyarakat bukannya berkurang bahkan semakin sumbang terdengar. Hal ini menunjukkan bahwa misi pemerintah yaitu sebagai public services masih belum memenuhi harapan masyarakat. Sudah mulai sekaranglah seharusnya pemerintah memberikan perhatian yang serius dalam upaya peningkatan dan perbaikan mutu pelayanan.
Antisipasi terhadap tuntutan pelayanan yang baik membawa suatu konsekuensi logis bagi pemerintah untuk memberikan perubahan-perubahan terhadap pola budaya kerja aparatur pemerintah. Sebagai upaya melakukan perubahan tesebut Menteri Pendayagunaan Aparatur telah mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Dalam surat keputusan tersebut, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik oleh aparatur pemerintah diberikan arahan mengenai prinsip-prinsip pelayanan publik, yaitu antara lain prinsip kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, akurasi, keamanan dan tanggung jawab serta kedisiplinan.
Untuk menerapkan  prinsip-prinsip pelayanan publik diatas, tentunya memerlukan suatu dukungan pembuatan kebijakan. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan Pengawasan Melekat di seluruh unit kerja pemerintah. Secara konsepsional sebenarnya kebijakan Pengawasan Melekat dilingkungan pemerintah sudah telah lama diterapkan.  Istilah Pengawasan Melekat setidaknya telah digunakan secara formal untuk pertama kalinya dalam Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan. Kemudian, dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pengawasan Melekat.
Pengertian Pengawasan Melekat seperti yang termuat dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pengawasan Melekat merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus-menerus, dilakukan atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif dan represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  
Namun, suatu kebijakan tidak begitu saja dapat diimplementasikan dengan baik. Disisi lain, kenyataan menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik terus meningkat seiring dengan meningkatnya dinamika masyarakat itu sendiri. Bila tidak diimbangi dengan konsestensi pelaksanaan kebijakan atau betapa banyak kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah maka hasilnya tetap saja dirasakan kurang memuaskan.

Contoh Pengawasan Melekat
        
         Pembangunan aparatur negara dan sistem pengawasan pembangunan dalam Repelita VI diarahkan pada peningkatan penertiban, penyempurnaan, dan pembinaan keseluruhan unsur aparatur negara dan pengawasan pembangunan baik aspek kelem-bagaan, aspek kepegawaian, maupun aspek ketatalaksanaannya. Di samping itu, pembangunan bidang ini juga diarahkan untuk meningkatkan dan memantapkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan baik di tingkat pusat maupun daerah serta keterpaduan dan konsistensi pe­laksanaan pengawasannya.
         Sasaran pembangunan aparatur negara dalam  Repelita VI adalah tertatanya manajemen aparatur negara untuk meningkatkan kualitas, kemampuan, dan kesejahteraan aparatur negara, serta terwujudnya kepegawaian negara  yang  berkualitas,  profesional, ahli, terampil, dan memiliki jiwa kepemimpinan, semangat pengabdian, dan disiplin yang tinggi, serta taat dan setia kepada kepentingan, nilai-nilai dan cita-cita perjuangan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Menjadi sasaran pula terwujudnya sistem administrasi negara yang makin andal, profesional, efisien, efektif, serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis; mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan umum dan pembangunan; meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah baik pusat maupun daerah dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan umum dan pembangunan, khususnya dalam melayani, mengayomi, mendorong dan me-numbuhkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan; serta tanggap terhadap permasalahan, kepentingan, dan kebutuhan rakyat, terutama yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sasaran lainnya adalah meningkatnya perwujudan otonomi daerah di tingkat II yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggung jawab; meningkatnya kemampuan kelembagaan dan efisiensi serta efektivitas pelaksanaan fungsi dan peranan aparatur kecamatan dan pemerintahan desa dan kelurahan; terwujudnya sistem kearsipan yang andal; serta makin mantapnya sistem perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatan seluruh aparatur pemerintah.
         Kebijaksanaan yang ditempuh untuk mencapai berbagai sasaran tersebut pada pokoknya adalah meningkatkan disiplin aparatur negara, memantapkan organisasi kenegaraan, mendaya-gunakan organisasi pemerintahan, menyempurnakan manajemen pembangunan, dan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia aparatur negara. Berbagai kebijaksanaan ini dijabarkan antara lain ke dalam empat program pokok dan tiga program penunjang. Program pokok meliputi program : (a) pe- ningkatan prasarana dan sarana aparatur negara; (b) peningkatan efisiensi aparatur negara; (c) pendidikan dan pelatihan aparatur negara; dan (d) penelitian dan pengembangan aparatur negara. Sedangkan program penunjang terdiri dari program : (a) pengem-bangan informasi pemerintahan; (b) pendayagunaan sistem dan pe-laksanaan pengawasan, dan (c) pengembangan hukum administrasi negara.
         Sasaran akhir pendayagunaan pengawasan pembangunan dalam Repelita VI adalah terciptanya daya guna dan hasil guna pembangunan secara optimal. Hal tersebut dicapai dengan memadukan pendayagunaan sistem pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang terarah pada penyesuaian dan penyederhanaan berbagai prosedur pelaksanaan pembangunan; peningkatan koordinasi penyusunan rencana pelaksanaan pembangunan baik sektoral maupun regional serta sistem pemantauan, pelaporan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan; pengembangan sistem komunikasi melalui peningkatan sistem informasi pembangunan; peningkatan keserasian dan keterpaduan pelaksanaan kebijak-sanaan, program, dan proyek pembangunan yang bersifat lintas sektoral, regional, daerah, dan lembaga baik yang sumber dananya dari APBN maupun APBD; peningkatan efisiensi dan efektivitas sistem pelaksanaan dan pengawasan keuangan negara dan pembangunan; peningkatan keterpaduan antara pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat; pembudayaan pengawasan melekat; peningkatan kemampuan teknis dan manajerial aparatur pemerintah, serta pelayanan kepada masyarakat.
         Untuk mewujudkan berbagai sasaran tersebut, kebijaksanaan yang ditempuh mencakup pendayagunaan keseluruhan sistem pelaksanaan dan pengawasan pembangunan yang dilakukan sedini mungkin sejak tahap perencanaan dengan memantapkan sistem pe- rencanaan penyusunan program dan anggaran, kualitas sumber daya manusia, sistem pemantauan, pengendalian dan pertanggung- jawaban, serta keterpaduan dan konsistensi pelaksanaan pengawasan pembangunan.
         Kebijaksanaan di bidang pengawasan ini dijabarkan  dalam dua program pokok dan tiga program penunjang. Program pokok meliputi program :
a)pendayagunaan sistem dan pelaksanaan pengawasan
b)      pembinaan dan pemasyarakatan pengawasan.

   Sedangkan program penunjang terdiri dari program :
a)pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan pengawasan
b)      pengembangan informasi pengawasan
c)penerapan dan penegakan hukum.

Sumber : http://iyasyusuf.blogspot.com/2012/09/pengawasan-melekat.html

47. Perencanaan Dan Pengawasan Produksi

Perencanaan Dan Pengawasan Produksi

Perencanaan dan pengawasan produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan pabrik tersebut dan mengawasi kegiatan pelaksanaan dari proses dan hasil produkai agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dan tujuan yang di harapkan dapat tercapai.
Tujuan perencanaan dan pengawasan produksi :
1. Mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat menggunakan barang modalnya seoptimal mungkin
2. Mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat berproduksi pada tingkat efisien dan efektifitas yang tinggi
3. Mengusahakan agar supaya perusahaan pabrik dapat mengusai pasar atau bagian pasar yang luas. Hal ini memungkinkan apabila perusahaan pabrik dapat : a) Berproduksi dengan biaya yang rendah , b) Menjual produksi dalam jumlah yang banyak.
4. Mengusahakan agar kesempatan kerja yang ada pada perusahaan pabrik menjadi rata dalam waktu tertentu
5. Memperoleh keuntungan yang cukup besar bagi pengembangan dan kemajuan perusahaan pabrik.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produksi :
1. Proses produksi yang terdiri dari proses produksi terputur-putur (intermittent process manufacturing) atau proses produksi yang terus menrus (continous process).
2. Jenis dan mutu barang yang diproduksi
3. barang yang diproduksi apakah merupakan barang baru ataukah barang lama.

Pengawasan Produksi
Pengawasan produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinir aktivitas-aktivitas pengerjaan/pengolahan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih dahulu dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

Fungsi kegiatan pengawasan produksi
1. Routing adalah fungsi menetukan dan mengatur urutan kegiatan pengerjaan yang logis, sistematis dan ekonomis melalui urutan-urutan mana bahan-bahan dipersiapkan untuk diproses menjadi barang jadi.
2. Schedulling, menyangkut penetapan kapan suatu operasi atau kegiatan harus dimulai agar penyelesaian pembuatan produk dapat dipenuhi . Schedulling merupakan penentuan dan pengaturan muatan pekerjaan ( work load ) pada masing-masing pusat pekerjaan (work centre) sehingga dapat ditentukan berapa lama waktu yang diperlukan pada setiap operasi tanpa adanya penundaan atau keterlambatan waktu (time delay). dalam penentuan waktu operasi kita kenal dua catra penetapan waktu setiap oerasi yaitu :
a. Forward scheduling, skedul-skedul ini disusun berdasarkan tanggal permulaan operasi yang diketahui dan kemudian bergerak ke muka dari operasi pertama sampai operasi terakhir untuk menetukan tanggal penyelesaian.
b. Backward scheduling, proses scheduling dimulai dengan tanggal penyelasian yang ditentukan dan bekerja untuk menentukan tanggal mulai setiap operasi yang diperlukan. Proses ini menghasilkan tanggal yang ditetapkan dalam penyampaian order kepada pabrik untuk setiap komponen dan merupakan batas waktu setiap order.
3. Dispatching, berarti pengeluaran perintah-perintah pengerjaan (work order) secara nyata kepada karyawan. Pemberian perintah pengerjaan merupakan realisasi produksi untuk menghasilkan suatu produk. secara normal dispatching menimbulkan beberapa masalah jika terjadi beban kerja pusat-pusat kerja melebihi kapasitasnya, sehingga perlu dikembangkan system perioritas order untuk memilih order-order pengerjaan pada proses berikutnya. dalam membuat perintah pengerjaan perlu dilengkapi dengan surat tugas, daftar kebutuhan barang-barang dan meneliti ketersedianya bahan-bahan sebelum perintah dibuat.
4. Follow up, merupakan kegiatan pengawasan produksi untuk memonitor dan mengecek secara terus menerus proses pengerjaan order-order produksi maupun pembelian komponen-komponen dari pihak luar perusahaan , apakah berjalan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam skedul produksi induk.

Jenis-jenis pengawasan produksi
Tipe proses produksi berbeda akan memerlukan tipe pengawasan produksi yang berbeda pula. Secara ringkas pengawasan produksi dapat dikelompokkan sebagi berikut :
1. Order control atau pengawasan pengerjaan pesanan adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap produk yang dikerjakan, sehingga produk yang dikerjakan itu sesuai dengan keinginan si pemesan baik mengenai bentuk, jenis dan kualitasnya.
2. Flow Control atau pengawasan arus adalah pengawasan produksi yang dilakukan terhadap arus pekerjaan sehingga dapat menjamin kelancaran proses pengerjaan .
3. Load control , pengawasan terhadap pengaturan pembebanan mesin-mesin yang digunakan untuk pengerjaan beberapa produk-produk berbagai ukuran dan variasi ( contoh percetakan, penerbitan dan sebagaianya).
4. Block control, pengawasan ini mengelompokkan order-order menurut model, ukuran, dan style tertentu dan kemudian menggabungkannya menjadi secar block. Suatu block adalah sejumlah produk yang dapat diproduksikan pabrik dalam periode tertentu missal satu hari ( contoh kegiatan produksi pakaian jadi).