Tujuan Instruksional Khusus :
1. Agar mahasiswa dapat memahami variable array / variable subskrib.
2. Agar mahasiswa dapat memahami penggunaan
array dimensi satu dan operasinya.
3.
Agar
mahasiswa dapat memahami penggunaan array dimensi banyak dan operasinya.
Pokok Bahasan : ARRAY
Deskripsi Singkat : Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang
definisi array/ larik / variabel subskrib, operasi array, array dimensi satu,
array dimensi dua dan array dimensi banyak.
Materi ini berguna dalam membuat
program yang menggunakan data majemuk dan
juga untuk mengikuti perkuliahan berikutnya tentang statemen kendali.
Referensi :
- Seri
Diktat Kuliah : Pengantar Algoritma Dan Pemrograman Teknik Diagram Alur Dan Bahasa BASIC
Dasar, Penerbit GUNADARMA, Jakarta, 1991.
- Yay
Singleman, Business Programming Logic 2nd –ed, Prentice
Hall Engelwood Cliffs, New Jersey,1982.
- Gottfried,
Programming in BASIC , Mc Graw Hill, New York, 1981
- Insap
Santosa, Pemrograman Terapan Menggunakan QUICK BASIC, Andi Offset,
Yogyakarta,1997.
- Jogiyanto,
H.M.,Teori dan Aplikasi Program Komputer Bahasa BASIC, edisi 5,
Andi Offset, Yogyakarta.
- Rijanto Tosin, Quik BASIC, Dinastindo.
ARRAY
v Array atau Larik
Array atau Larik adalah sekumpulan data
yang mempunyai tipe data sejenis. Misalnya numerik atau string, dan diidentifikasikan dengan sebuah
nama variable array.
Di
dalam sebuah array, setiap rinci data disebut dengan komponen atau elemen
array, ditentukan oleh suatu besaran yang disebut dengan subskrib atau
index yang menunjukkan letak sebuah
elemen dalam array.
Berdasarkan
banyaknya subskrib yang menentukan letak suatu elemen dalam larik dikenal
adanya array dimensi satu, arary dimensi dua dan array dimensi banyak.
v Array Dimensi Satu
Array
dimensi satu disebut juga dengan vector, adalah sebuah array yang terdiri dari
sejumlah elemen data, dan poisis setiap elemen ditentukan oleh sebuah subskrib.
Setiap
array harus dideklarasikan terlebih dahulu, hal ini digunakan untuk
mengalokasikan ruang memori yang akan digunakan dan juga menentukan tipe data
dari elemen array.
Bentuk
umum deklarasi array dimensi satu adl :
DIM namavar
({cacah |
awal to akhir}) [As tipe]
Dengan
cacah : banyaknya elemen array
Awal : nomor awal subskrib
Akhir : nomor akhir subskrib
Tipe : tipe data elemen array.
Contoh : DIM baristabel(5)
DIM
baristabel( 1 to 5)
DIM baristabel(5) As
Integer
Dari contoh deklarasi di atas maka
akan disediakan ruang memori untuk array baristabel dengan jumlah elemen 5.
40
|
30
|
100
|
80
|
75
|
Untuk mengoperasikan array digunakan subscrib.
Baristabel(1) = 40, Baristabel(2)
= 30, Baristabel(3) = 100
Baristabel(4) = 80, Baristabel(5) = 75
Contoh
1 : REM
PROGARRAY1
DIM A(5)
LET A(1)=40 : A(2)=30 :
A(3)=100 : A(4)=80 : A(5)=75
C = A(1) + A(2) + A(3) +
A(4) + A(5)
PRINT A(1)
, A(2) , A(3) , A(4) , A(5)
PRINT “HASIL JUMLAH = “;
C
END
Output:
40 30 100 80
75
HASIL JUMLAH = 325
Contoh
2 : REM
PROGARRAY2
DIM A(7)
C= 1
10 READ A(C)
IF C=7 THEN 20
C = C + 1
GOTO 10
20
PRINT A(3), A(5)
PRINT A(1) + A(5)
PRINT A(6), A(4+2)
PRINT A(4)+A(3), A(7)
DATA 8,6,5,4,2,5,6,2,2,1,7,10,5
END
Output
:
5 2
10
5 5
9
6
Contoh
3 : REM
PROGARRAY3
DATA “KEN AROK”, “KEN
DEDES”
DATA “TOHJAYA”,
“ANUSAPATI”, “AMETUNG”
K = 1
10 READ R$(K)
IF K = 5 THEN 20
K = K + 1
GOTO 10
PRINT R$(2) :
PRINT R$(4)
END
Output
:
KEN DEDES
ANUSAPATI
Pada
program di atas, untuk pembacaan data menggunakan teknik kounter. Teknik lain
yang lebih mudah adalah dengan menggunakan looping FOR NEXT.
Contoh
4 : REM PROGARRAY4
DATA “KEN AROK”, “KEN
DEDES”
DATA “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG”
FOR K = 1 TO 5
READ R$(K)
NEXT K
PRINT R$(2) :
PRINT R$(4)
END
Output
:
KEN DEDES
ANUSAPATI
Contoh
5 : REM
PROGARRAY5
DATA 5,8,9,8,5
DIM X(5)
JUM = 0
FOR K = 1 TO 5
READ X(K)
JUM = JUM + X(K)
NEXT K
RATA = JUM / 5
PRINT “RATA-RATA =”; RATA
END
Output
:
RATA-RATA = 7
v Array Dimensi Dua
Array
dimensi dua, lebih dikenal dengan matriks atau tabel, adalah sekumpulan elemen
yang sejenis, dan posisi setiap elemennya ditentukan oleh dua buah subskrib
yaitu nomor baris dan nomor kolom.
Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah :
DIM namavar (baris,kolom) [As tipe] atau
DIM namavar ( baris1 to baris2, kolom1 to kolom2)
[As tipe]
Dengan Namavar : nama variable yang akan
dideklarasikan sebagai array dua dimensi
Baris : cacah baris
Kolom : cacah kolom
Contoh
: DIM M(2,3) atau
DIM M( 1 to 2, 1 to 3)
Dari contoh deklarasi di atas maka
akan disediakan ruang memori untuk array M dengan jumlah elemen 2 baris dan 3
kolom..
30
|
50
|
20
|
10
|
10
|
10
|
Untuk
mengoperasikan array digunakan subskrib.
M(1,1)=30, M(1,2)=50, M(1,3)=20,
M(2,1)=10, M(2,2)=10, M(2,3)=10
Contoh
6 : REM
PROGARRAY6
DIM M(2,3)
M(1,1)=30: M(1,2)=50: M(1,3)=20
M(2,1)=10: M(2,2)=10:
M(2,3)=10
PRINT M(1,1) +M(2,2)
PRINT M(2,3)
END
Output:
40
10
Contoh
7 : REM PROGARRAY7
DIM A(3,2)
FOR B = 1 TO 3
FOR K = 1 TO 2
READ A(B,K)
PRINT A(B,K),
NEXT K
PRINT
NEXT B
PRINT
DATA 1,2,1,2,1,2,1,2
PRINT A(2,1)+A(3,1) : END
Output:
1 2
1 2
1 2
2
v Array Dimensi Banyak
Array
dimensi banyak merupakan array yang dimensinya lebih dari satu.
Bentuk
umum deklarasinya :
DIM namavar (b,k,h,…,dn) [As tipe ] atau
DIM namavar (b1 to b2,k1to k2, h1 to h2,…, dn1 to dn2)
[As tipe]
Contoh
: DIM M(2,3,4) atau
DIM M(1 to 2, 1 to 3, 1 to 4)
Dalam
operasinya menggunakan subskrib 3 dimensi, yaitu :
M(1,1,1),M(1,1,2),M(1,1,3),M(1,1,4)
M(1,2,1),M(1,2,2),M(1,2,3),M(1,2,4)
M(1,3,1),M(1,3,2),M(1,3,3),M(1,3,4)
M(2,1,1),M(2,1,2),M(2,1,3),M(2,1,4)
M(2,2,1),M(2,2,2),M(2,2,3),M(2,2,4)
M(2,3,1),M(2,3,2),M(2,3,3),M(2,3,4)
Latihan
1.
Buatlah sebuah program untuk menghasilkan laporan sbb:
DAFTAR GAJI PEGAWAI
NAMA TOTAL
GAJI
----------------------------------
INA 1500000
ANI 1300000
NIA 1250000
ANE 1000000
ANU 7500000
Dengan variable subskrib nama, gapok,
tunjangan diinput dengan looping menggunakan teknik kounter.
Total gaji diperoleh dari gapok ditambah
tunjangan.
Jawab
:
DIM NAMA$(5), GAPOK (5), TUNJ(5),
TOTALGAJI(5)
K= 1
10 INPUT
“NAMA = “, NAMA$(K)
INPUT “GAJI POKOK = “,GAPOK(K)
INPUT “TUNJANGAN = “,TUNJ(K)
TOTALGAJI(K) = GAPOK(K) + TUNJ(K)
IF K=5 THEN 20
K = K + 1
GOTO
10
CLS
20 PRINT
“DAFTAR GAJI PEGAWAI”
PRINT
PRINT “ NAMA”;TAB(15);”TOTAL GAJI”
PRINT
“-----------------------------------“
FOR K = 1 TO 5
PRINT NAMA$(K);TAB(15);TOTALGAJI(K)
NEXT K
END
2.
Apakah output dari program dibawah ini !
DATA 1,1,1,2,1,2,2,1,2,2,2,1,2,999
C(1) = 0 : C(2) = 0
10 READ
X
IF X = 999 THEN 20
C(X) = C(X) + 1
GOTO 10
20 PRINT
“CALON”,”JUMLAH SUARA”
PRINT “1 “, C(1)
PRINT “2 “, C(2)
END
Jawab
:
CALON JUMLAH SUARA
1
6
2 7
3. Buatlah program untuk penjumlahan matriks
A(2,3) dan B(2,3)
Jawab:
DIM A(2,3),B(2,3),C(2,3)
FOR
J = 1 T0 2
FOR K = 1 TO 3
INPUT A(J,K),B(J,K)
C(J,K) = A(J,K) + B(J,K)
NEXT K
NEXT J
FOR J = 1 T0 2
FOR K = 1 TO 3
PRINT C(J,K),
NEXT K
PRINT
NEXT J
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar