Pada Apotek Serambi ini, pak Andi mempercayakan
kepada 2 karyawan yang menjaga apotek tersebut. Transaksi yang dilakukan oleh
apotek serambi masih manual, yaitu pada saat pembelian obat oleh pasien dicatat
pada buku penjualan oleh karyawan.
Di sini jika saya dapat menyimpulkan terdapat beberapa peluang besar bagi
karyawan untuk korupsi, diantaranya sebagai berikut :
- Jika terjadi transaksi penjualan obat bisa saja tidak dicatat oleh karyawan.
- Karyawan juga dapat korupsi mengambil obat yang ada pada apotek karena tidak
adanya kamera CCTV.
- Saat terjadiinya transaksi, karyawan dapat membohongi harga obat yang
sebenarnya pada pasien karena tidak semua obat ada bandrol harganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar